Senin, 14 April 2025

Memahami Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)

 

1. Model Waterfall

Pengertian: Model Waterfall adalah model pengembangan perangkat lunak secara berurutan (linear), seperti air terjun, dari tahap awal sampai akhir.

Tahapan:

  • Analisis Kebutuhan

  • Desain Sistem

  • Implementasi (Coding)

  • Pengujian (Testing)

  • Pemeliharaan (Maintenance)

Kelebihan:

  • Mudah dipahami dan digunakan.

  • Struktur proses jelas dan terurut.

  • Cocok untuk proyek dengan kebutuhan tetap.

Kekurangan:

  • Tidak fleksibel jika terjadi perubahan kebutuhan.

  • Tidak bisa kembali ke tahap sebelumnya.

  • Kurang cocok untuk proyek kompleks dan jangka panjang.


2. Model Iteratif dan Spiral

A. Model Iteratif

Pengertian: Model ini mengembangkan sistem dalam bentuk versi sederhana (iterasi awal), lalu terus ditingkatkan melalui perulangan berdasarkan feedback.

Kelebihan:

  • Lebih fleksibel terhadap perubahan.

  • Feedback bisa diterapkan cepat.

  • Risiko dapat diatasi lebih awal.

Kekurangan:

  • Bisa menghabiskan waktu dan biaya.

  • Membutuhkan perencanaan yang hati-hati.

B. Model Spiral

Pengertian: Model spiral menggabungkan pendekatan waterfall dan iteratif dengan fokus pada analisis risiko pada setiap siklusnya.

Tahapan:

  1. Perencanaan

  2. Analisis Risiko

  3. Engineering (Desain dan Implementasi)

  4. Evaluasi

Kelebihan:

  • Risiko bisa diidentifikasi lebih awal.

  • Cocok untuk proyek besar dan kompleks.

  • Fleksibel dalam perubahan.

Kekurangan:

  • Kompleks dan mahal.

  • Butuh pengalaman dan keahlian risiko.


3. Metodologi Agile

Pengertian: Metode pengembangan perangkat lunak secara iteratif dan inkremental yang menekankan kolaborasi tim, feedback cepat, dan fleksibilitas terhadap perubahan.

A. Scrum

  • Dibagi dalam sprint (2-4 minggu).

  • Peran: Product Owner, Scrum Master, Development Team.

  • Menggunakan backlog dan burndown chart.

B. Kanban

  • Visualisasi kerja dengan papan.

  • Fokus pada aliran kerja yang efisien.

  • Tidak ada iterasi tetap.

C. Extreme Programming (XP)

  • Fokus pada kualitas kode.

  • Praktik: pair programming, test-driven development, continuous integration.

Kelebihan Agile:

  • Adaptif terhadap perubahan.

  • Rilis cepat dan berkelanjutan.

  • Komunikasi tim intensif.

Kekurangan Agile:

  • Butuh keterlibatan tinggi dari pengguna.

  • Tidak cocok untuk proyek dengan dokumentasi kaku.


4. Perbandingan Model SDLC

Dalam pengembangan perangkat lunak, berbagai model SDLC digunakan sesuai kebutuhan. Waterfall bersifat linear dan cocok untuk proyek dengan kebutuhan tetap, namun sulit beradaptasi terhadap perubahan. Model Iteratif dan Spiral lebih fleksibel, memungkinkan pengembangan bertahap dan analisis risiko, cocok untuk proyek besar dan kompleks. Agile seperti Scrum dan Kanban lebih adaptif, berfokus pada kolaborasi tim dan iterasi cepat, cocok untuk proyek yang sering berubah. Pemilihan model tergantung pada kompleksitas, perubahan kebutuhan, dan sumber daya proyek.

AspekWaterfallIteratifSpiralAgile
PendekatanLinearInkrementalIteratif + RisikoIteratif/Inkremental
FleksibilitasRendahSedangTinggiSangat tinggi
Cocok untukKebutuhan jelasProyek menengahProyek besarProyek berubah-ubah
DokumentasiLengkapSedangLengkapMinimal
Keterlibatan KlienAwal sajaPeriodikBerkelanjutanKonsisten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Data Flow Diagram (DFD)

  1. Konsep Dasar DFD a. Pengertian DFD DFD (Data Flow Diagram) adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan aliran data dalam sebua...